
WHO : Suplemen vitamin D Cegah atau Obati COVID-19 adalah Mitos, Tak Terbukti Bermanfaat
Saat ini tidak ada rekomendasi khususnya pemberian vitamin atau mikronutrien tertentu dalam pengobatan Covid-19, khususnya pemberian Vitamin C, D dan Zinc. Karena penelitian menunjukkan pemberian vitamin dan mineral tersebut tidak terbukti bermanfaat dalam pengobatan Cobid-19. Pada bulan Februari, para peneliti di Klinik Cleveland menerbitkan uji klinis acak yang tidak menemukan manfaat dari seng. Percobaan yang sama juga gagal menemukan bantuan dari Vitamin C. Beberapa uji klinis gagal menemukan manfaat bagi pasien Covid-19 dari Vitamin D. Tetapi yang lain masih berlangsung. Namun, N.I.H. pedoman pengobatan menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan Vitamin D terhadap penyakit.
- Fakt: Mitos ini dimulai ketika beberapa penelitian menunjukkan tingkat kematian dan penyakit COVID-19 yang lebih tinggi di tempat-tempat di mana orang memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah. Tetapi penelitian ini tidak membuktikan bahwa kadar vitamin D yang rendah adalah penyebab penyakit dan kematian.
- Tidak ada bukti bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D dapat mencegah atau mengobati COVID-19. Tidak ada cukup data, menurut National Institutes of Health dan Organisasi Kesehatan Dunia. Bahaya mempercayai mitos ini adalah bahwa orang dapat mengonsumsi suplemen vitamin D dan memiliki rasa perlindungan yang salah terhadap infeksi.
- Suplemen vitamin dan mineral tidak dapat menyembuhkan COVID-19. Mikronutrien, seperti vitamin D dan C dan seng, sangat penting untuk sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik dan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan gizi. Saat ini tidak ada panduan tentang penggunaan suplemen mikronutrien sebagai pengobatan COVID-19.
Sumber WHO


